Profil Desa Rajegwesi
Ketahui informasi secara rinci Desa Rajegwesi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Rajegwesi di Kecamatan Pagerbarang, Tegal, merupakan pusat agraris yang dinamis dengan potensi agrowisata dan ekonomi kreatif. Berbasis pada pertanian padi dan jagung, desa ini aktif mengembangkan inovasi melalui BUMDes dan UMKM untuk meningkatkan ke
-
Pusat Agrikultur Strategis
Desa Rajegwesi menjadi salah satu lumbung padi dan jagung utama di Kecamatan Pagerbarang, dengan lahan sawah subur yang luas dan geliat petani milenial yang terus berinovasi.
-
Penggerak Ekonomi Lokal
Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Djati Makmur dan UMKM pengrajin tempe, desa ini secara aktif membangun kemandirian ekonomi dari tingkat akar rumput.
-
Potensi Tersembunyi
Desa ini menyimpan potensi pengembangan agrowisata dan ekowisata di kawasan hutan miliknya, yang dapat menjadi sumber pendapatan baru sekaligus sarana edukasi lingkungan.

Terletak strategis di pusat wilayah Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Desa Rajegwesi menjelma menjadi sebuah kawasan agraris yang dinamis dengan geliat ekonomi lokal yang terus bertumbuh. Jauh dari citra desa yang terisolasi, Rajegwesi menunjukkan karakter unik sebagai satu-satunya desa di kecamatannya yang tidak berbatasan langsung dengan kecamatan lain, menjadikannya simpul penting bagi interaksi warga di sekitarnya. Dengan topografi subur yang didominasi oleh lahan persawahan, desa ini tidak hanya menjadi penopang pangan, tetapi juga laboratorium sosial dan ekonomi bagi masyarakatnya.
Desa yang memiliki sejarah panjang sejak tahun 1672 ini terus beradaptasi dengan zaman. Pemanfaatan teknologi pertanian, inovasi produk turunan, serta penguatan kelembagaan ekonomi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi kunci transformasi Rajegwesi. Dengan luas wilayah mencapai 266,045 hektare, desa ini menjadi kanvas luas bagi potret kemandirian pangan dan embrio pengembangan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal.
Denyut Nadi Agraris dan Inovasi Pertanian
Sebagai tulang punggung kehidupan masyarakat, sektor pertanian di Desa Rajegwesi memegang peranan vital. Dari total luas wilayah, sekitar 129,9 hektare merupakan lahan sawah produktif yang menjadi sumber utama penghasilan bagi sebagian besar penduduk. Komoditas utama yang dibudidayakan ialah padi, jagung dan cabai, yang hasilnya tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasok ke pasar-pasar di wilayah Kabupaten Tegal.
Tantangan klasik seperti kelangkaan pupuk bersubsidi dan fluktuasi harga panen tidak menyurutkan semangat para petani. Sebaliknya, kondisi ini mendorong lahirnya inovasi. Salah satu contoh nyata yakni inisiatif pemanfaatan limbah bonggol jagung, yang sebelumnya hanya dijual murah, kini diolah menjadi media tanam jamur merang. Kegiatan yang dipelopori oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bekerja sama dengan warga setempat ini membuka peluang ekonomi baru dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi.
"Potensi pertanian di sini sangat besar. Selain padi dan jagung, kami melihat ada peluang untuk diversifikasi tanaman seperti sayuran hortikultura dan buah-buahan. Geliat petani milenial juga mulai tampak, mereka lebih terbuka pada teknologi dan inovasi baru," ujar seorang pemerhati pertanian lokal.
Selain inovasi pengolahan limbah, terdapat pula potensi pengembangan agrowisata. Menurut H. Kholidin, salah seorang pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), wilayah hutan milik Perhutani yang masuk dalam area desa memiliki prospek untuk dikembangkan sebagai lokasi bumi perkemahan, wahana flying fox, hingga kolam pemancingan. Namun pengembangan potensi ini mensyaratkan komitmen bersama dari masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai yang alirannya melintasi kawasan tersebut.
Struktur Wilayah dan Demografi
Secara administratif, Desa Rajegwesi beralamat di Jalan Beringin No. 48, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal. Wilayahnya terbagi menjadi 5 Rukun Warga (RW) dan 21 Rukun Tetangga (RT), yang mempermudah koordinasi dan pelayanan publik. Berdasarkan data tahun 2023, jumlah penduduk Desa Rajegwesi tercatat sebanyak 4.675 jiwa, yang terdiri dari 2.366 laki-laki dan 2.309 perempuan. Dengan luas wilayah 2,66 km², kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.757 jiwa per km².
Batas-batas wilayah Desa Rajegwesi meliputi:
Sebelah Utara: Desa Pagerbarang
Sebelah Timur: Desa Sidomulyo
Sebelah Selatan: Desa Srengseng
Sebelah Barat: Desa Karanganyar
Letaknya yang sentral di Kecamatan Pagerbarang menjadikan desa ini mudah diakses. Jarak ke ibu kota kecamatan hanya sekitar 2 kilometer, sementara jarak ke pusat pemerintahan Kabupaten Tegal yakni sekitar 15 kilometer.
Motor Penggerak Ekonomi Lokal: BUMDes dan UMKM
Di luar sektor pertanian, perekonomian Desa Rajegwesi digerakkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Djati Makmur" dan unit-unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola warga. BUMDes Djati Makmur, yang didirikan pada tahun 2020, menjadi lembaga strategis untuk mengelola potensi desa secara profesional. Unit usahanya mencakup perdagangan, pengelolaan sampah, serta program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Di bawah kepemimpinan direkturnya, Achmad Jazuli, BUMDes ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam aspek ekonomi dan sosial. Kehadirannya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi sumber pendapatan asli desa yang berkelanjutan.
Selain BUMDes, denyut ekonomi juga terasa dari geliat para pengrajin tempe. Usaha rumahan ini telah lama menjadi sumber penghidupan bagi sebagian keluarga. Meskipun skalanya masih tergolong UMKM, keberadaan para pengrajin ini menunjukkan resiliensi ekonomi masyarakat yang mampu mengolah hasil bumi (kedelai) menjadi produk bernilai tambah. Keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan, termasuk deklarasi dukungan terhadap tokoh nasional, menandakan bahwa komunitas ini cukup solid dan memiliki aspirasi untuk berkembang.
Pemerintah daerah dan provinsi juga turut memberikan perhatian, seperti yang terlihat dari program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada akhir tahun 2023. Bantuan ini tidak hanya memperbaiki kualitas hidup warga penerima manfaat, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui penyerapan tenaga kerja dan pembelian bahan bangunan.
Kehidupan Sosial, Budaya, dan Keagamaan
Kehidupan masyarakat Desa Rajegwesi sangat kental dengan nilai-nilai agama Islam. Hal ini tercermin dari banyaknya tempat ibadah, seperti Masjid Baiturrohim 1 dan 2 serta sembilan mushola yang tersebar di berbagai wilayah Rukun Warga. Kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin harian menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sosial warga, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Tradisi dan adat istiadat yang dijalankan pun sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam. Upacara seperti slametan untuk berbagai peristiwa kehidupan—mulai dari kelahiran, khitanan, pernikahan, hingga peringatan kematian (3 hari, 7 hari, 40 hari, dan seterusnya)—masih lestari hingga kini. Salah satu praktik sosial-ekonomi yang unik dan berakar di masyarakat setempat adalah ijol garapan, sebuah sistem kerja sama dalam penggarapan lahan pertanian yang didasari oleh rasa saling percaya dan tolong-menolong.
Dalam hal pendidikan, desa ini memiliki fasilitas tingkat dasar seperti TK Pertiwi 26-86 Rajegwesi. Untuk jenjang pendidikan lebih tinggi, lokasinya yang berdekatan dengan pusat kecamatan memudahkan akses siswa ke fasilitas seperti SMP Negeri 2 Pagerbarang. Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan terus menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.
Infrastruktur dan Tantangan Pembangunan
Sebagai desa yang terus berkembang, Rajegwesi juga menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur. Salah satu peristiwa yang menjadi catatan penting adalah ambruknya jembatan utama desa pada April 2018 akibat tidak kuat menahan beban truk bermuatan berat. Insiden ini sempat memutus jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Tegal dengan Brebes dan menyoroti urgensi peningkatan kualitas infrastruktur vital. Respons cepat dari pemerintah daerah untuk perbaikan menunjukkan betapa strategisnya peran jembatan tersebut bagi mobilitas ekonomi dan sosial warga.
Selain itu, isu-isu pelayanan publik seperti perbaikan lampu penerangan jalan umum juga menjadi perhatian masyarakat, yang menunjukkan tingkat partisipasi warga yang aktif dalam mengawasi pembangunan di wilayahnya. Ke depan, sinkronisasi antara program pembangunan dari pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi menjadi krusial untuk memastikan infrastruktur yang andal dan merata, yang pada gilirannya akan menopang seluruh potensi ekonomi dan sosial Desa Rajegwesi.